Warna-Warni Kita

Warna-Warni Kita

Rabu, 20 Juni 2012

Waiting You


Baru saja mengintip di  http://lajangdanmenikah.com/ dimana ada sebuah kalimat yang #jleb banget.

Hati perempuan itu adalah kunci dari segalanya. Dalamnya bisa mengalahkan palung terdalam sekalipun dan dengan lika-liku yang rumitnya seperti birokrasi di negara kita –diperlukan trik khusus untuk bisa menanganinya.  Dan perempuan, biasanya, punya hati hanya untuk satu nama, seumur hidup.

Hei.. apa kau lihat ini? Tulisan ini?
Bisa iya, bisa tidak.
Saya ingin dia tahu, bahwa saya tengah (belajar) mencintainya. Tapi saya tidak merasa bahwa saya dicintai oleh-nya.

Saya pernah berada di posisi dimana saya mencintai. Sangat mencintai seseorng yang saya sayang. Tapi karena tidak adanya keseimbangan, maka hati saya menjadi lelah.
Saya khawatir jika suatu hari nanti, dia akan menjauh perlahan.
Meskipun dengan keukeuh-nya dia berkata bahwa hubungan dan tali silaturahim ini akan tetap dijaga.
Ingin sekali saya mengatakan, bahwa saya ingin suatu kejelasan dalam sebuah hubungan. Tidak seperti kata Armada, “mau dibawa kemana hubungan kita?
Namun, saya sadar, saya tidak bisa menuntut banyak padanya. Saya tak mau cinta yang seperti balon. Bila dipegang erat-erat. Dar!

Hati saya saat ini, bagai dua sisi mata uang. Dimana di satu sisi, saya berharap banyak kepada-nya. Tapi di sisi lain saya sadar, saya tak bisa menuntut banyak.

Saya tidak mau jika kita hanya menjadi teman.
Saya tidak mau seperti apa yang kamu katakan bahwa kita teman sejati.
Saya tidak mau jika kamu bersikap biasa-biasa saja, sementara hati saya telah saya titipkan padamu.

Saya mau menjadi yang spesial.
Saya mau menjadi teman yang berjalan saling beriringan dan saling menggenggam tangan.

Apa permintaan saya terlalu banyak?
Jadi, apa yang harus saya lakukan?
Menunggu (lagi) ?

Baiklah, ini kesempatan terakhir. Dan kita lihat, akan bermuara kemana hubungan ini nantinya.
Tapi, please jangan buat saya terlalu menunggu lama.
Hati saya lelah.


Add caption






Tidak ada komentar:

Posting Komentar